Gua Saptoargo, Potensi Wisata Tersembunyi

Riskianto, A.Md. 19 Mei 2016 09:43:33 WIB

Sawahan (SID) – Gunungkidul memang memiliki puluhan goa dengan karakteristik khasnya sebagai wilayah karst. Salah satunya adalah Goa Saptoargo yang berada di Padukuhan Plarung, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong. Dalam bahasa jawa sapto adalah tujuh dan argo adalah gunung, Saptoargo adalah tujuh gunung.

Kompleks gua Saptoargo merupakan hasil dari proses geologi yang diperkirakan terjadi mulai dari 16 sampai dengan 5,5 juta tahun yang lalu. Gua Saptoargo tersusun dari batu gamping klastik dan nonklastik yang terbentuk dari pengendapan material material sedimen yang mengalami lithifikasi atau pembatuan menjadi batu gamping. Karena sifat batu gamping (CaCo3) yang mudah larut, serta adanya retakan-retakan pada permukaan batuan tersebut, maka air yang berada di permukaan mampu masuk dan mengenai lapisan gamping di bawah permukaan, sehingga gamping tersebut mengalami pelarutan dan terbentuk gua serta sungai bawah tanah.

Gua Saptoargo menyimpan banyak cerita di kalangan masyarakat sekitarnya. Ada banyak cerita mistis yang tersembunyi di dalamnya. Menurut masyarakat sekitar, komplek Gua Saptoargo sering digunakan sebagai tempat pertapaan. Menurut cerita masyarakat setempat, bapak bangsa Indonesia Soekarno juga pernah bertapa di sini. Telah banyak orang yang mencoba mencari jejak tempat pertapaan Soekarno, akan tetapi sampai sekarang belum ada bukti yang cukup kut untuk membenakan pernyataan tersebut. Sampai sekarang tempat ini masih dijadikan pertapaan warga dan para tokoh.

Di dalam gua terdapat batu yang menyerupai lampu gantung namun tidak semua orang bisa melihat dan juga ada besalin. Besalin adalah wadah menyepuh keris yang menurut cerita warga digunakan para empu sebagai tempat menyepuh keris. Bentuk dari besalin menyerupai cincin yang dikelilingi oleh batu dengan struktur menyerupai sisik naga . Pada mulut gua terdapat batu besar yang menyerupai gajah sehingga warga sekitar menyebutnya Watu Gajah.

Pemerintah Desa Sawahan berharap agar masyarakat luas membantu promosi wisata di Desa Sawahan, khususnya untuk Gua Saptoargo yang memang mempunyai potensi wisata yang menarik sehingga ada investor tertarik untuk mengembangkan wisata tersebut dan akan menjadikan kesejahteraan bagi masyarakat di desa Sawahan. 

Kita bisa mencontoh Wisata Gua Pindul di Karangmojo, Gunung Api Nglanggeran di Patuk, Air Terjun Sri Gethuk di Playen, Pantai Indrayanti, dan sebagainya yang terkenal dan menjadi potensi wisata yang berkembang dengan promosi melalui media online. Jadi ayo bangun potensi wisata kita supaya berhasil seperti mereka. (rizkya)

Beberapa kalimat dikutip dari: kabarhandayani.com

 

Komentar atas Gua Saptoargo, Potensi Wisata Tersembunyi

yaduri 21 Mei 2017 14:07:08 WIB
Siip...
lian 01 Juni 2016 14:56:45 WIB
keren banget wisatanya, emang bener gunungkidul wilayah kars yang banyak terdapat gua maupun sungai bawah tanah, saya juga punya wisata-wisata menarik di seluruh povinsi yogyakarta yang saya rangkum dalam website http://www.tentangjogja.id/
Ika 24 Mei 2016 11:18:40 WIB
Subhanallah,,,qt wjb bersyukur diberikan keindahan yg luar biasa algkh lebih baik jika kita menjaganya drpd merusaknya
Triyanto 23 Mei 2016 12:07:15 WIB
sippp
Admin 19 Mei 2016 12:18:22 WIB
Memang benar Pak Edi, semmua harus disiapkan dengan baik, planing dan segala resiko dikomposisikan dengan matang. Terimakasih.
Edy S 19 Mei 2016 10:05:42 WIB
Mudah2an ada Investor yang sudi menggarap tempat wisata seperti gua SaptoArgo, tapi harus perlu diperhatikan juga dampak2 yang akan timbul/diperhatikan oleh warga dan masyarakat khususnya Warga Plarung..

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Talkshow Smart FM