Belum Pernah Terima Bantuan, Padahal Miskin?

Riskianto, A.Md. 26 Juni 2016 12:26:17 WIB

Salam Pak.. Saya Triwanto dari Padukuhan Plarung. Saya akan bertanya Pak terkait dengan dengan Bantuan Sosial yang ada di Desa Sawahan. Selama ini saya tidak pernah menerima Bantuan apapun Pak, baik bantuan tunai, bantuan rumah, bantuan kambing, bantuan lantai, bantuan kloset, dan banyak lagi. Anak saya sekolah yang lain dapat bantuan, tetapi dia tidak.

Kadang saya merasa jengkel dengan kondisi ini Pak. Saya tidak ada masalah apabila ada warga lain yang kondisi ekonomi di bawah saya menerima Pak, tetapi ini kok aneh yang sudah secara ekonomi mampu kok malah dapat bantuan. Itu yang membuat saya merasa tidak diperhatikan oleh Pemerintah, padahal secara sosial saya kerjabakti sejak menjadi keluarga puluhan tahun yang lalu saya sudah mengikuti, ada pungutan saya membayar, PBB saya lunasi.

Ya kalau bantuan itu hanya sekali Pak, tetapi ini kok secara terus-menerus seperti itu terus, seakan-akan tidak ada perubahan sama sekali. Mohon penjelasannya Pak. Terimakasih. (Keluhan: Triwanto-Plarung)

-----------------------------------------

Terimakasih Pak Triwanto, jujur kami merasa prihatin atas hal ini Pak. Banyak masyarakat yang merasakan hal yang sama dengan Bapak. Perlu kami sampaikan bahwa memang untuk Data Kemiskinan yang terintegrasi dengan program-program sosial di Desa Sawahan dan Desa lainnya di seluruh Indonesia ini bersumber dari TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang berada di Pemerintah Pusat. Pusat memperoleh data tersebut dari Pendataan PPLS 2011.

Data tersebut merupakan sumber data untuk program seperti KKS, KIP, KIS, Raskin dan sebagainya sehingga memungkinan apabila masyarakat yang memperoleh KKS akan memperoleh program-program sosial lainnya, tetapi bagi yang tidak  menerima tentunya tidak memperoleh program sama sekali.

Terus terang Pemerintah Desa tidak diberikan wewenang kaitannya dengan Data Kemiskinan dan Program Pemerintah Pusat Pak, sehingga kami sangat prihatin atas hal-hal ini yang menimpa Bapak dan masyarakat lainnya. Kewenangan kami sebatas usulan melalui protokoler dan sampai saat ini memang belum ada hasil yang memuaskan kaitannya dengan hal tersebut.

Ini merupakan dilema bagi kami selaku Pemerintah Desa Pak. Tidak hanya Pemerintah Desa saja tetapi Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten hampir di seluruh Indonesia merasakan hal yang sama. Kami  tahu keluh kesah masyarakat kami, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kewenangan tidak ada pada kami bahkan Pemerintah Daerah pun tidak diberikan kewenangan kaitannya dengan program-program dari Pusat tersebut.

Kami berikan contoh pengiriman KIP yang didistribusikan melalui pihak ke-3 dimana Pemerintah Pusat langsung mengirimkan kepada Desa untuk mendistribusikannya. Tidak disertai dengan keterangan-keterangan yang pasti tentang teknis, penyelesaian masalah, dan hal-hal lain. Hanya dikirim dan diminta membagikan kepada yang tertulis di dalam kartu tersebut. Tidak disertai bagaimana penggunaanya, bagaimana apabila terjadi permasalahan, dan sebagainya. Seperti halnya pada program-program yang lain juga demikian. Padahal jika ada sesuatu hal Pemerintah Desa menjadi pusat aduan.

Pemerintah Desa sebenarnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul selaku pemangku kepentingan  dalam berbagai forum. Jawabannya selalu sama bahwa ini adalah program Pemerintah Pusat yang mana Pemerintah Daerah tidak diberikan kewenangan kaitannya hal tersebut. Seakan-akan keluhan kami ini selalu kepentok tembok. Bahakn banyak instansi Pemerintah Desa yang merasa ‘diperdaya’ oleh Program-program tersebut, padahal seharusnya Pemerintah Desa itu ‘Diberdaya’ bukan ‘Diperdaya’. Mohon maaf itu hanya penyampaian dari asumsi-asumsi kasar yang muncul sebagai ungkapan emosional beberapa instansi Pemerintah Desa di Kabupaten Gunungkidul terhadap kondisi ini. Terlepas dari itu tidak ada negara yang memperdaya masyarakatnya, hanya saja formula yang ada saat ini memang perlu evaluasi lebih dalam kaitannya dengan program-program tersebut.

Namun demikian, kami Pemerintah Desa Sawahan tidak akan berhenti Pak untuk selalu berupaya agar program-program sosial baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat ini bisa tepat sasaran sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.  Mudah-mudahan ada kebijakan Pemerintah Pusat agar kita Pemerintah Desa  melalui Musdes yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat bisa dilibatkan dalam updating data kemiskinan sehingga data kemiskinan di Desa Sawahan ini bisa valid dan program-program yang ada di Desa Sawahan membawa kesejahteraan masyarakat bukan sebaliknya. (Tanggapan dari Riskianto, A.Md. – Kabag Kesra Desa Sawahan)

Sumber Foto: radarcianjur.co

Komentar atas Belum Pernah Terima Bantuan, Padahal Miskin?

Dewi Fitri 23 Maret 2024 11:15:09 WIB
Assallammualaikum.. Nama Saya Ibu Dewi, saya hidup seorang diri tanpa keluarga. Pekerjaan saya sehari2 mencari barang rongsokan atau mendapatkan upah cuci setrika dari orang2 yg membutuhkan jasa tenaga saya Pada Tahun 2012 Rumah Saya telah di jual karena untuk melunasi biaya RS ibu saya. Sampai akhirnya ibu saya meninggal dunia. Sejak ibu saya meninggal, saya jadi tidak mempunyai tempat tinggal. Dari tahun 2012 sampai tahun 2024 saat ini hidup saya terlunta2 mencari nafkah mencari barang2 bekas/rongsokan di jln2 biar bisa makan dan mempunyai tempat bernaung Saya berpindah2 kontrakan mencari harga bayar kontrakan yg murah sesuai kemampuan saya. Keluhan saya.. ko saya tidak pernah mendapatkan Bansos seperti yg lain nya? Padahal saya mempunyai KTP untuk seumur hidup.. Apakah dikarenakan saya punya KTP tapi tidak punya rumah ? Apakah karena di KTP saya masih alamat rumah yg sudah di jual.. jadi tidak di akui warga situ lagi ? Mohon penjelasan dan bantuan nya.. Terus saya harus melaporkan keluhan saya ini kemana ? Saya punya KTP tapi saya tidak punya rumah tetap. Sampai detik ini pun saya belum pernah mendapatkan bansos. Kartu bpjs saya pun selalu di persulit. Gak bisa di pakai untuk berobat. Dengan alasan harus ngurusin ke kantor bpjs dulu. Padahal tiap bln saya bayar. Hidup saya sangat susah. Saya ingin sekali merasakan mendapat bantuan dari pemerintah seperti yg lain nya.
isnaniyanti 17 Februari 2024 09:23:10 WIB
belum pernah dapet bantuan
Fenny Tomkouw 02 Februari 2024 11:53:31 WIB
Kenapa saya tidak pernah mendapatkan bantuan bansos BLT maupun kartu merah putih BPJS dan lain2 padahal saya keluarga tidak mampu suami saya swasta/ belum punya pekerjaan sedangkan saya hanya ibu rumah tangga di de saya di kabupaten Sarmi desa bagaiserwar 1 yg punya pekerjaan saja bisa dapat baru kita yg swasta TDK ini bagaimana pak apakah bisa daftarkan kami
Sutan ali syahbana 23 Desember 2023 00:13:07 WIB
Saya mulai duduk di bangku sd,sampai smp saya gak pernah dapat bantuan dari pemerintah, apapun program pemirintah padahal org tua saya kurang mampu,gak punya pekerjaan, ayah saya kebanyakan pengangguran,dari pada yg kerja, bukan gk mau kerja tpi kerja nya gak ada, cuma cukup buat makan aja,bahkan saya dan adek saya jarang sekali megang uang kesekolah
Bayu 24 November 2023 03:33:32 WIB
Saya juga pak mualai adanya program bantun bantuan pemerinta saya tidak perna mendapatkan bantuan pemerinta Mohon di bantu pak.agar saya juga bisa mendapatkan bantuan pemerinta.karna saya juga tergolong orang kurang mampu (miskin) pak/buk????????
Fiki zulfikar 04 Mei 2023 15:00:09 WIB
Kenapa pemerintah tidak melihat mana yang miskin mana yang engga.. saya punya anak istri punya KK punya KTP .. tapi dari dulu belum dapat bantuan sedikitpun.. rp1000 juga ga pernah..
Dedi suprayogi 31 Juli 2021 13:09:32 WIB
Ass...pak/bu.saya adalah orang yg belum pernah mendapat bantuan apa pun.baik pkh,dana bos,bantuan covid,atau bansos lainnya.apa karena saya penggangura & miskin saya kerja serabutan.jadi tidak pernah akrab sama pemerintahan desa,sedangkan yg dapat bantuan adalah orang yg dekat,sahabat,teman,ibu /bapaknya,saudaranya,dan keluarganya saja,inilah situasi di desa modong kab .Pali,kec tanah abang.sumsel.pak.mohon solusinya pak.
Admin 28 Juni 2016 12:28:50 WIB
Terimakasih Pak Edy sarannya. Perlu diketahui bahwa mulai tahun 2016 setiap Desa wajib mempunyai TKPKDesa (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Desa. Mudah-mudahan bisa menjawab masalah-masalah ini disamping penerapan teknologi untuk membantu mengatasi permasalah tersebut.
Edy S 27 Juni 2016 09:08:48 WIB
Makanya pendataan harus melibatkan banyak pihak seperti Tokoh masyarakat, sesepuh dusun, Rt, Rw, kalau perlu alim ulama sekalian tujuannnya supaya benar2 tahu warga yang seharusnya mendapat bantuan, jangan pilih kasih seperti perbagian bantuan2 yang pernah ada, mohon ditidaklanjuti usulan saya ini. Wassalamualaikum Warohmatullohiwabarokatuh
Admin 26 Juni 2016 17:15:01 WIB
Terimakasih Pak Saptoyo dari Bappeda Kabupaten Gunungkidul. Mudah-mudahan Pak usaha yang kita tempuh ini bisa berhasil dan menjawab permasalahan-permasalah tersebut. Dengan SID mudah-mudahan menjadi sarana menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga program-program Pemerintah bisa tepat sesuai harapan masyarakat.
Saptoyo 26 Juni 2016 15:38:55 WIB
Justru permasalahan2 seperti itu yg menjadi fokus utk kita perbaiki bersama. Melalui satu data utk semua, kita akan perbaiki data kemiskinan dengan alat SID ini. Setelah kita nanti dapatkan data dari TNP2K, data akan kita share ke semua desa. Selanjutnya scr berjenjang mell TKPKDes, TKPKec, dan TKPKD kita lakukan verifikasi dan validasi data.

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Talkshow Smart FM