Bupati Gunungkidul Menerima Penghargaan Top 45 Inovasi

Riskianto, A.Md. 03 November 2019 06:18:50 WIB

Wonosari (SIDA) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, menyerahkan penghargaan kepada 45 inovasi pelayanan publik terbaik di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/10). Penghargaan tersebut diberikan kepada kepala instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berdasarkan Keputusan Menteri PANRB No. 18/2019 tentang Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019.


Salah satu dari 45 Top Inovasi pelayanan publik terbaik adalah "Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting" (Ayo Tunda Usia Menikah Mengawali Gerakan Semangat Gotong Royong Cegah Stunting) dari UPT Puskesmas Gedangsari II yang sebelumnya sudah masuk nominasi inovasi Top 99.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan inovasi adalah tanda majunya sebuah bangsa. "Inovasi adalah satu kemajuan bangsa, inovasi yang punya harga yang paling mahal,” kata Jusuf Kalla (JK), saat memberi sambutan usai penyerahan penghargaan.

Dirinya menekankan, lahirnya inovasi bersumber dari inisiatif, pengetahuan, serta pengetahuan teknologi. Inovasi diciptakan untuk mempermudah urusan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup setiap individu, meningkatkan ekonomi warga bahkan meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Sebuah kemajuan negara diukur pada berapa nilai yang bertambah. Memerlukan suatu kebaikan, bagaimana menolong masyarakat," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PANRB, Syafruddin mengungkapkan, kompetisi inovasi bisa menjaga roda birokrasi tetap dinamis, adaptif, dan antisipatif terhadap gelombang perubahan.

“Penghargaan ini adalah simbol kuat dan solidnya upaya pemerintah menghadirkan kualitas pelayanan publik yang menjawab harapan masyarakat".

Lebih jauh dijelaskan bahwa, kompetisi inovasi ini sejalan dengan visi Indonesia Maju. Inovasi menjadi kekuatan penting untuk menghadirkan pelayanan pemerintah yang diinginkan publik. Sejak 2013, Kementerian PANRB menggaungkan gerakan One Agency, One Innovation. Beliau menegaskan, paradigma melayani menjadi nilai dan budaya yang mendorong reformasi birokrasi, baik di pusat atau daerah.

Konsistensi dan peningkatan inovasi pun terlihat setiap tahunnya melalui kompetisi ini. Tahun 2019, sebanyak 3.156 proposal inovasi yang diserahkan secara online kepada Kementerian PANRB, melalui Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik). Dari ribuan inovasi itu, disaring menjadi 99 inovasi, yang kemudian diseleksi oleh Tim Panel Independen dalam tahapan wawancara, serta survei lapangan. Dari tahap itu, kemudian ditentukan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik. “Inilah best of the best dalam praktik pemerintahan di Indonesia tahun 2019,” terang MenPANRB.

Inovasi yang lahir dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) itu juga akan bersaing di kancah internasional, pada level United Nations Public Service Award (UNPSA).

Selain itu, kepada pemerintah daerah yang masuk dalam 45 inovasi ini, akan menerima Dana Intensif Daerah (DID). Dengan ketentuan pemberian DID harus memenuhi kriteria utama, yakni meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), penetapan APBD tepat waktu, memiliki Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta menerapkan e-government.

Di tempat terpisah, Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, saat di wawancara menyampaikan penguatan pelayanan publik menjadi salah satu kegiatan prioritas reformasi birokrasi,  kebijakan pembinaan inovasi pelayanan publik tidak berhenti pada memunculkan inovasi yang unggul melalui kompetisi inovasi dan kontestasi pada tingkat internasional, tetapi inovasi tersebut saya harapkan dapat ditransfer kepada unit atau institusi lainnya, sehingga dapat melembaga secara berkelanjutan.

Tujuan utama bukanlah menjadi juara, tetapi mempertahankan keberlangsungan dan mengembangkan inovasi. “Bahwa mempertahankan inovasi, melanggengkan inovasi, serta kebermanfaatan inovasi agar berguna bagi kemaslahatan masyarakat, serta adaptif menjawab dinamika permasalahan yang ada, itulah tujuan utama inovasi,” ungkap Bupati.

Badingah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan, juga Pemerintah Daerah Gunungkidul yang selalu bersinergi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

"Alhamdulillah semua ini dapat terwujud karena masyarakat Gunungkidul yang selalu kompak, semangat, guyub rukun, dan tentunya dukungan dan sinergi dari semua pihak,".

Turut hadir mendampingi Bupati pada acara tersebut, Asisten III, Ir. Anik Indarwati, MT., Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Dewi Irawaty, Kabag Organisasi, Arif Aldian, Kepala Puskesmas Gedangsari II, drg. Dyah Mayun Hartanti, MMR. (Sumber: gunungkidulkab.go.id)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Talkshow Smart FM