Inisiatif Belajar Kelompok Dari Kelas Inspirasi Plarung (KIP)

Riskianto, A.Md. 17 Februari 2017 10:57:23 WIB

Sawahan (SID) – Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap anak. Berbagai upaya orang tua ditempuh untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Mereka menyadari bahwa pendidikan di sekolah tidak sepenuhnya diterima oleh anak sehingga perlu jam-jam tambahan diluar sekolah yang harus diberikan kepada anak-anak mereka. Bagi orang tua yang mampu tentu hal tersebut tidak menjadi masalah karena mereka bisa mendatangkan guru-guru privat atau mendaftarkan anaknya di Lembaga-lembaga pendidikan. Lalu bagaimana kalau orang tua tersebut tidak mampu atau belum sadar terhadap pentingnya pendidikan bagi anaknya?

Hal itu yang membuat prihatin Triyanto (22) warga Padukuhan Plarung, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong. Pengalaman dirinya yang hidup di lingkungan minim terhadap akses dan fasilitas pendidikan membuatnya berpikir keras untuk membuat adik-adiknya tidak mengalami hal yang memprihatinkan tersebut.

Berawal pada tahun 2015 yang saat itu Triyanto sedang menempuh pendidikan Jurusan Sastra Inggris di Universitas Terbuka membantu belajar adik-adiknya mengerjakan tugas mata pelajaran Bahasa Inggris. Setiap hari anak-anak yang datang ke rumahnya untuk belajar dan mengerjakan tugas Bahasa Inggris. Semakin hari semakin bertambah anak-anak yang datang untuk belajar. Dari kegiatan tersebut Triyanto tidak memungut biaya apapun.

Mengingat rumahnya sudah tidak kondusif untuk belajar karena tidak mampu menampung anak-anak yang datang, Triyanto memutuskan untuk pindah tempat belajar di Balai Padukuhan Plarung dan tidak hanya belajar Bahasa Inggris saja, tetapi mata pelajaran lain juga dipelajari bersama, bahkan Triyanto juga mengajari anak-anak untuk mengenal pengoperasian dasar komputer.

Sejak tahun 2015 lalu anak-anak yang datang belajar lebih dari 30 anak usia SD. Triyanto menyadari bahwa kemampuannya tidak begitu mumpuni dalam mengampu belajar, namun ia yakin bahwa sedikit hal yang dia berikan itu pasti akan bermanfaat. Triyanto menggunakan metode belajar estafet yaitu kakak kelas yang sudah memahami materi akan mengajari adik-adiknya yang belum bisa.

Triyanto disela tugasnya sebagai Dukuh Plarung mengampu belajar anak-anak setiap hari Jumat dan Minggu sore. Namun karena metode belajar estafet yang dia gunakan tersbut, walaupun dirinya tidak hadir, anak-anak tetap belajar bersama di luar hari tersebut. Sejauh ini anak-anak yang datang baru anak-anak di Padukuhan Plarung saja. Fasilitas dari kegiatan yang dia sebut ‘Kelas Inspirasi Plarung (KIP)’ tersebut juga sangat terbatas. Papan tulis white board merupakan fasilitas dari Karang Taruna Plarung, sedangkan komputer yang sering digunakan untuk latihan anak-anak didiknya adalah komputer milik pribadinya yang sudah butut dan usang. Bahkan kadang dia harus merogoh kocek pribadinya sekadar memberikan hadiah-hadiah kecil untuk menambah semangat belajar anak-anak didiknya.

Triyanto berharap agar anak-anak didiknya di Plarung ini terus semangat untuk belajar sehingga muncul generasi yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Dia berharap agar kegiatan tersebut dapat terus berjalan walaupun fasilitas-fasilitas yang ada masih terbatas. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus menghidupkan praktik-praktik baik yang perlu dipupuk dan dilestarikan di Desa Sawahan yang kita cintai ini. (rizkya/triyanto)


Foto: Triyanto

Komentar atas Inisiatif Belajar Kelompok Dari Kelas Inspirasi Plarung (KIP)

sumarno 17 Februari 2017 19:22:43 WIB
Aku salut atas usaha dan perjuangan nya untuk selalu mencerdaskan anak2 diusia sekolah smoga kelak menjadi generasi yg handal, dan tentunya tidak kalah penting tanamkan juga aqidah ahlaq yg baik shg diharapkan kedepan jd generasi yg bermartabat

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Talkshow Smart FM