Tradisi ‘Sepasaran’ Masih Dilestarikan di Desa Sawahan
07 Oktober 2018 11:58:00 WIB
Sawahan (SIDA) – Tradisi ‘Sepasaran’ atau peringatan hari kelima kelahiran masih dijumpai di wilayah Desa Sawahan. Tradisi tersebut biasanya ditandai dengan pemberian nama bayi yang disaksikan oleh para ‘pengepung’ atau orang yang hadir dalam upacara tersebut.
Sebelumnya dilaksanakan Kenduri yang dipimpin oleh tokoh adat sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan Tuhan dilanjutkan dengan makan bersama sebagai wujud kebersamaan dan gotong-royong.
Sebelum maupun sesudah ‘Sepasaran’ rumah warga yang melahirkan biasanya menjadi pusat berkumpul warga. Para ibu-ibu turut menunggui bayi dan ibu di dalam rumah, sedangkan para bapak-bapak berkumpul memenuhi rumah dan halaman untuk turut berbahagia atas karunia anak yang diberikan kepada tuan rumah. Rasa kebersamaan terasa begitu kental.
Semangat membantu dan gotong-royong masyarakat ini ternyata masih dijumpai di zaman modern yang cenderung individual ini. Mudah-mudahan semangat gotong-royong yang menjadi kekuatan utama pembangunan ini tidak mudah tergerus oleh kebijakan Pemerintah maupun ancaman budaya eksternal yang terus menggerogoti budaya luhur kita ini. (rizkya)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Selamat dan Sukses Presiden Republik Indonesia 2024-2029
- Selamat Hari Jadi Kabupaten Gunungkidl Ke-194
- Infografis Anggaran Pendapatan & Belanja Kalurahan Tahun 2024
- Partisipasi Masyarakat Pada Pemilu 2024
- Pemerintah Kalurahan Sawahan Menyalurkan Insentif Kader Kesehatan Januari-April 2024
- Tahun 2024 Pemerintah Kalurahan Sawahan Masih Mengalokasikan BLT Dana Desa
- Selamat Hari Raya Idul Ftiri 1445 H/ 2024 M